LUBUKLINGGAU-Penjabat (Pj) Sekda Kota Lubuklinggau, H Tamri membuka kegiatan gerakan pangan murah (GPM) menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan Kota Lubuklinggau, Jumat (8/03/2024).
Dalam sambutannya, H Tamri menghimbau kepada masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar karena pihak Bulog telah menjamin bahwa stok beras untuk Kota Lubuklinggau masih aman.
"Kami atas nama Pemerintahan Kota (Pemkot) Lubuklinggau mengucapkan selamat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, semoga kita semua senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan sehingga dapat melaksanakan ibadah puasa hingga akhir,” tutupnya.
Sebelumnya Kadis Ketahanan Pangan Kota Lubuklinggau, Cikwi menyampaikan kegiatan GPM ini dilaksanakan dalam rangka menyambut HBKN tahun 2024 dengan tujuan untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan dalam upaya pengendalian inflasi.
Selain itu, GPM juga diharapkan dapat membantu masyarakat agar memperoleh bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau dibawah harga pasar sehingga terjadi keseimbangan ketersediaan bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan.
Lebih jauh Cikwi mengatakan GPM ini merupakan kolaborasi antara Badan Ketahanan Pangan Nasional, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Perum Bulog, distributor dalam wilayah Kota lubuklinggau, serta UMKM binaan Dinas Koperasi.
Dalam kegiatan itu pihak distributor menggelontorkan beras SPHP sebanyak 8 ton serta komoditas lainnya oleh 13 UMKM.
Ikut hadir, Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, AH Ritonga, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kahlan Bahar, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H Surya Darma, Kadis Perkim, Febrio Fadilah, Kapolsek Lubuklinggau Timur, AKP Sugito, Camat Lubuklinggau Timur I, Wahyu Lindra dan dari Perum Bulog.
.jpeg)
.jpg)
.jpg)
![](/search/label/<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiV3Urr_bRtQ7O9cEGybNQEaqjNIPfTWW9E-fSuCAUtbqbDsguT9wViE867wY2hXTUv75PUYliJY7-_hk3mPm549924vtzL9UxCIzvPlLtPQ1SVbZLQcNVClkPsMmjUc19xaQEkDNbox4T3pEMzc_PWOUOhBiC2Dg8hEx8wg0Eo6QveinIL7CSVwWJfA/s1080/IMG-20230624-WA0027.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="825" data-original-width="1080" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiV3Urr_bRtQ7O9cEGybNQEaqjNIPfTWW9E-fSuCAUtbqbDsguT9wViE867wY2hXTUv75PUYliJY7-_hk3mPm549924vtzL9UxCIzvPlLtPQ1SVbZLQcNVClkPsMmjUc19xaQEkDNbox4T3pEMzc_PWOUOhBiC2Dg8hEx8wg0Eo6QveinIL7CSVwWJfA/s320/IMG-20230624-WA0027.jpg" width="320" /></a></div><br />MUBA - Karena tidak senang dimarahi , Rusmin als Teguh (28) seorang pengangguran warga Kelurahan Bayung Lencir Indah Kecamatan Bayung Lencir Musi Banyuasin ini tega menganiaya Evi Karinah (30) yang juga merupakan Ayuk kandungnya sendiri.<p></p><p>Peristiwa ini terjadi pada hari Selasa (20/06/2023) sekira pukul 10.00 wib dirumah korban di rt 01 rw 02 Kelurahan Bayung Lencir Indah.</p><p>Korban Evi menderita luka bacok pada bahu sebelah kiri dan kepala akibat terkena bacokan sebilah parang yang dilakukan oleh adik kandungnya sendiri.</p><p>Kapolres Muba Akbp. Siswandi Sik. SH.MH melalui Kapolsek Bayung Lencir Iptu Bondan Try Hoetomo STK.SIK.MH saat dikonfirmasi oleh Tribratamubanews hari Sabtu (24/06/2023) membenarkan adanya peristiwa penganiayaan tersebut.</p><p>Antara pelaku dan korban masih merupakan saudara kandung, mungkin karena mudah emosi dan temperamen, pelaku dengan teganya membacok korban yang merupakan Ayuk kandungnya sendiri. jelasnya.</p><p>Saat ini pelaku sudah kami tangkap dan ditetapkan menjadi tersangka, demikian juga sebilah parang panjang yang digunakan untuk membacok korban sudah kami sita, sedangkan korban dibawa ke Rsud Bayung lencir untuk mendapatkan pengobatan.</p><p>Tersangka kami kenakan pasal penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 351 ayat (2) KUHP dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun. tambah Bondan. </p>?&max-results=10)
0 Comments:
Post a Comment